Percobaan Rekayasa Genetik

By Chaca Atmika - Wednesday, October 26, 2011

Latar Belakang

Rekayasa genetic adalah proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya. Sebelum dimasukkan, materi genetic tersebut dapat direkayasa di lab. Setelah proses rekayasa enetic berhasil, DNA yang baru tergabung secara genetic dalam kromosom sel baru, dan tampak pula dalam DNA sel-sel keturunannya. Bagaimana para ilmuwan melakukan rekayasa genetic? Mereka menggunakan teknologi DNA rekombinan. Yang dimaksud dengan teknologi DNA Rekombinan yaitu metode mengisolasi, memanipulasi, menggandakan, memotong dan menggabungkan urutan DNA yang teridentifikasi secara keseluruhan. Pada percobaan saya kali ini, saya akan menggabungkan gen seekor ayam dan burung beo. Mengapa hewan tersebut yang akan saya gunakan dalam percobaan ini? Saya melihat sebuah keunikan burung beo yang dapat menirukan suara manusia serta kebiasaan ayam yang selalu bangun pagi. Maka dari itu saya berkeinginan untuk menggabungkan dua gen tersebut. Karena itu saya akan mencoba melihat reaksi dan manfaat yang dapat ditimbulkan dari percobaan ini.

Isi

Ayam adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam dapat dimanfaatkan daging dan telurnya. Selain itu juga, ayam yang selalu berkokok di pagi hari ini bisa digunakan untuk menentukan datangnya pagi. Sehingga kita dapat bangun di pagi hari. Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
Sedangkan burung beo, mamiang atau tiong emas merupakan (Gracula religiosa) adalah sejenis burung anggota suku Sturnidae (jalak dan kerabatnya). Wilayah persebaran alaminya adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga Filipina dan Jawa. Burung ini dapat ditemukan di dataran rendah hingga dataran tinggi lebih dari 2000 m. Karena kemampuannya menirukan bahasa manusia, burung ini menjadi hewan peliharaan populer. Semua beo termasuk hewan dilindungi oleh undang-undang.

 

Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik bioteknologi yang dilakukan dengan cara pemindahan gen dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup lainnya atau dikenal juga dengan istilah transgenik. Tujuan rekayasa genetika adalah menghasilkan tanaman atau hewan atau jasad renik yang memiliki sifat-sifat tertentu sehingga mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi manusia. Adapun gen merupakan suatu unit biologis yang menentukan sifat-sifat makhluk hidup.

 

Penggabungan gen ayam dan burung beo dapat bermanfaat semaksimal mungkin jika dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jika dioptimalkan sebaik mungkin, maka reaksi dari penggabungan ini akan berlangsung dengan baik dan akan menghasilkan produk yang baik pula.

Keunggulan

Dengan rekayasa genetika ini dapat memberikan berbagai keuntungan diantaranya :
• Membantu orang-orang yang harus bangun pagi agar tidak terlambat.
• Menambah nilai jual harga ayam.
• Menambah nilai jual harga burung beo.
• Menghasilkan hewan-hewan ternak yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
• Memperindah bentuk hewan-hewan yang di gabungkan gennya.
• Meningkatkan jual beli hewan ternak unik ke luar negeri.
• Menambah penghasilan peternak menjadi lebih banyak karena pembelian burung beo dan ayam semakin meningkat.

Efek Samping

Dalam proses rekayasa genetika terhadap hewan ayam dan burung beo ini yang mengubahnya menjadi ayam dan burung beo yang memiliki kelebihan dan manfaat tinggi menimbulkan beberapa efek samping diantaranya :
• Para peternak yang tidak mengembangkan hasil rekayasa genetika ini akan merugi dan bangkrut karena konsumen beralih mencari ayam dan burung beo hasil penggabungan.
• Penelitian yang dilakukan memakan waktu yang lama dan biaya yang banyak.
• Membuat para produsen jam beker merugi.

Kesimpulan

Dari berbagai uraian dalam tulisan ini, dapat disimpulkan bahwa bioteknologi pada dasarnya dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk mengatasi permasalahan yang menyangkut kepentingan manusia dan lingkungan. Setiap teknologi pasti memiliki resiko, oleh sebab itu dalam penggunaan bioteknologi sangat perlu keterbukaan, analisis yang baik, kehati-hatian dan pengawasan terus-menerus. Adanya resiko-resiko dalam bioteknologi hendaknya dipertimbangkan sebagai salah satu komponen dalam manajemen, yang sebenarnya terbagi dua yaitu resiko jika mengembangkan bioteknologi, dan resiko jika tidak memanfaatkannya. Ketimpangan opini/ pemahaman mengenai bioteknologi dapat menghambat bahkan mematikan perkembangan bioteknologi, dengan demikian diperlukan pendidikan yang baik dan benar mengenai bioteknologi ini. Hal tersebut memerlukan kerja keras semua pihak terkait diantaranya pemerintah, LSM, Perguruan Tinggi, swasta, industri, agen internasional, peneliti dan pihak-pihak lainya. Dari kerjasama yang baik tersebut akan berdampak pada perkembangan bioteknologi beserta produk-produknya dengan lebih baik lagi.

Saran

Dari hasil pengamatan makalah yang saya buat, saya ingin menyarankan kepada generasi muda penerus bangsa agar terus meningkatkan kreativitasnya. Sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru dan merupakan inovasi yang dapat membuat sebuah perubahan bagi bangsa kita. Selain itu juga, semoga pemerintah lebih memperhatikan para generasi bangsa yang kreatif agar lebih banyak menghasilkan karya-karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. sdh berhasilkah rekayasa genetika ini, antara ayam dan beo...

    ReplyDelete