Penerbangan Ruang Angkasa

By Chaca Atmika - Tuesday, October 25, 2011

        Akhir tahun 1800, ilmuwan berkebangsaan Rusia, Constantin Tsiolkovsky dan ilmuwan berkebangsaan Jerman, Hermann Ganswindt menuliskan asas pernerbangan ruang angkasa.

 


        Asas kerja penggerak roket adalah hukum aksi-reaksi, yaitu aksi sama dengan reaksi. Dari dalam sebuah roket dibakar bahan bakar yang kemudian dipancarkan keluar. Pancaran gas hasil pembakaran itu merupakan aksi. Sebagai reaksi, roket akan terdorong dengan arah berlawanan terhadap arah pancaran gas.

 

     Dengan roket raksasa yang bertingkat lebih dari satu, telah berhasil diluncurkan satelit buatan ke orbit, mengedari bumi. Roket tersebut mampu mengirimkan pesawat antariksa ke bulan serta ke planet lain.


1. Pesawat Antariksa


Langkah pertama dalm memasuki era angkasa luar telah dilakukan saat Uni Soviet berhasil meluncurkan Sputnik, satelit buatan pertama untuk mengorbit bumi pada 4 Oktober 1957. Satelit tidak berawak itu beredar megelilingi bumi selama 3 bulan pada ketinggian 900 km di atas permukaan bumi.

 

3 November 1957 diluncurkan Sputnik II, dengan membawa seekor anjing bernama Laika. Meskipun tewas selagi di orbit, anjing itu telah menyumbangkan informasi biomedis tentang antariksa.

 

12 April 1961, Yuri Gagarin menjadi manusia antariksa pertama. Pesawatnya, Vostok I beredar satu orbit penuh, lalu mendarat di sebuah lading. 4 bulan kemudian Gherman S. Titov berhasil mengorbit 17 kali.
Agustus 1962, Andrian Nikolayen dalamVostok III dan Pavel Popovich dalam Vostok IV mengangkasa dalam selang satu hari, lalu mengelilingi bumi selama 70 hari secara bersamaan.
Oktober 1964 Uni Soviret meluncurkan peawat antariksa berawak tiga, yaitu Voskhod I. 4 bulan kemudian diluncurkan Voskhod II, membawa dua awak pesawat, seorang diantaranya menjadi manusia pertama yang berjalan di antariksa.
5 Mei 1961, Proyek Mercury Amerika Serikat meluncurkan astronot pertama ke antariksa yaitu Alan B. Shepard. 20 Februari 1962, John Glenn diluncurkan ke angkasa luar dan menjadi antariksawan pengorbit ketiga di dunia dan pertama di Amerika. Mei 1962, Scott Carpenter menyusul dengan tiga putaran orbit. Wilter Schirra mengorbit enam putaran pada bulan Oktober.
Peluncuran terakhir proyek Mercury terjadi pada Mei 1963, sewaktu Gordon Cooper mengorbit paling lama di antara penerbangan Mercury, yaitu 22 kali putaran dan memakan waktu 34 jam 19 menit.
Proyek Mercury bertujuan mengumpulkan informasi tentang kemampuan antariksawan di antariksa untuk keperluan program berikutnya. Proyek Mercury berawak seorang astronot dilanjutkan dengan proyek Gemini yang berawak dua orang astronot dan kemudian diteruskan proyek Apollo yang berawak tiga orang astronot. Proyek Apollo itulah yang merupakan persiapan untuk lawatan manusia ke bulan.


2. Penerbangan ke Bulan


Pesawat Rusia yang pertama kali berhasil mendarat di bulan adalah Lunik IX, pada bulan Februari 1966. Pendaratan pesawat itu disusul dengan pendaratan robot yang diberi nama Lunokhod yang didaratkan pada 17 November 1970. Kendaraan beroda delapan tanpa manusia itu dapat berjalan di bulan dengan menggunakan tenaga listrik yang dibangkitkan oleh tenaga matahari.
Pendaratan di bulan oleh Amerika yang perlu dicatat adalah mulai dengan pendaratan Apollo XI. Pesawat itu diluncurkan dari Cape Canaveral dengan roket Saturnus bertingkat tiga. Peluncuran dilaksanakan pada tanggal 16 juli 1969 dengan tiga awak pesaawat, Michael Collins, Neil Alden Amstrong dan Edwin Aldrin.
21 Juli 1969 pukul 09.56 WIB tercatat sebagai detik pertama manusia bumi menginjakkan kakinya di bulan. Pendaratan pertama oleh Neil Alden Amstrong dan lima belas menit kemudian disusul oleh Edwin Aldrin. Sedangkan pesawat induk Command Module dengan pilotnya Michael Collins tetap mengorbit bulan.
Keberhasilan pesawat Apollo yang peluncurannya masih menggunakan roket peluncur, pendorong para ilmuwan Amerika untuk menyempurnakan pesawat antariksa. Hasil penyempurnaan pesawat antariksa berhasil dibuatnya pesawat yang dapat kembali ke bumi. Pesawat itu disebut pesawat ulang-alik.

3. Satelit Komunikasi


Keinginan manusia untuk memanfaatkan antariksa untuk berbagai tujuan menjadi kenyataan setelah berhasil diluncurkannya satelit Score, yaitu satelit komunikasi pertama yang diluncurkan pada tahun 1958. kemudian disusul peluncuran satelit Telstar I.
Untuk pertama kalinya siaran TV langsung direlai melintasi Samudra Atlantik pada bulan Juni 1962. sejak itu, banyak satelit komunikasi yang lebih sempurna diluncurkan untuk merelai program-program TV, sambungan telpon data, serta berita teleks ke seluruh dunia sepanjang waktu.


4. Satelit Palapa


Satelit ini adalah satelit komunikasi Indonesia yang mempunyai kala rotasi sama dengan kala rotasi bumi. Satelit yang ditempatkan pada ketinggian 36.000 km dari permukaan bumi, pada posisi 00 LU dan 113o BT ini dikendalikan oleh stasiun bumi di Cibinong, Jawa Barat.
Satelit Palapa pertama disebut Palapa A1. setelah berakhir masa penggunaannya diganti Satelit Palapa A2, kemudian Palapa B1 dan Palapa B2.
Dalam peluncurannya, Palapa B2 mengalami kesalahan posisi, sehingga diganti dengan Palapa B2P. Satelit itu mengorbit pada posisi 113o BT, tepat di atas kota Sintang, Kalimantan Barat.
Satelit Palapa B2P mempunyai 24 transponder. Satu transponder setara dengan 800 saluran telepon atau satu saluran TV berwarna. Selain dipakai di Negara kita, transponder satelit itu sebagian disewa Brunei, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Setelah usai masa kegunaannya, satelit Palapa B2P diganti dengan satelit generasi berikutnya, yaitu Satelit Palapa C.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar