Perbedaan Analisa Berbasis Objek dan yang Terstruktur
By Chaca Atmika - Wednesday, June 13, 2012
Definisi :
Perancangan Terstruktur adalah aktivitas
mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat
diimplementasikan ( diotomasikan).
Perancangan berorientasi
objek adalah
Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem
(sistem perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnva). Pendekatan
berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu
kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
Tools
yang Digunakan :
Terstruktur
:
· DFD (Data Flow Diagram)
· Entity Relationship
Diagram (ERD)
· State Transition Diagram
(STD)
· Kamus Data
Perancangan Berorientasi Objek :
•
Object
Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)
•
Object
Modeling Technique (OMT)
•
Object
Oriented Software Engineering (OOSE)
•
Booch
Method
•
Sritrop
•
UML
(Unified Modeling Language)
Kelebihan :
Terstruktur
:
• Milestone
diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
• SSAD
merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
• Penggunaan
analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk
digunakan.
• SSAD
merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
• SSAD
sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
•
SSAD
memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
•
SSAD
relatif simpel dan mudah dimengerti.
Berorientasi
Objek :
•
Dibandingkan
dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
• Dibandingkan
dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan
kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
•
Tidak
ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi
antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
• Analis
dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain
dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
• Relasi
obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti
kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam
mehami desain.
•
Memungkinkan
adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software
yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks.
• Encapsliation
data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan
memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
• OOAD
memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan
mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
• Dekomposisi
obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan
masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat
dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan
cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang
dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan :
Terstruktur
:
•
SSAD
berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
•
Sedikit
sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
• Prinsip
dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi
kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
• Interaksi
antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah
didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
(kebutuhan-kebutuhan baru).
• Selain
dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk
mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk
melakukan evaluasi.
• Pada
SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan
mliai membuat sistem.
• SSAD
tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
• SSAD
tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek,
karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman
terstruktur, tidak berorientasi pada obyek.
Berorientasi
objek :
• Pada
awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
• Pada
OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
• Pada
OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
• Pada
OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
• Sering
kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis
terhadap fungsional sistem, sementara metode OOAD tidak berbasis pada
fungsional sistem.
• OOAD
merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan
metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah team developer
butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah
menggunakan SSAD dalam waktu yang lama.
• Metodologi
pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah
satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian,
tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan
konsep ini pada skala besar.
3 komentar
YesS!! i Like this.. tans dh share.. god Luck:)
ReplyDeletelove you deh pokoknya, makasih jadi nambah pengetahuan
ReplyDeleteThanks and I have a super give: Whole House Renovation Checklist Pdf victorian house renovation
ReplyDelete