Apakah Bahasa dapat Mempengaruhi Perilaku Manusia?
By Chaca Atmika - Thursday, September 29, 2011
Tentu saja bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia. Mengapa dikatakan seperti itu? Karena fungsi dan peranan bahasa sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai alat komunikasi, alat kontrol sosial, alat adaptasi sosial, alat interpretasi diri serta ekspresi diri.
Mengapa bahasa disebut alat komunikasi? Karena dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan sesuatu yang dapat digunakan untuk berbicara terhadap orang lain, yaitu alat komunikasi. Dan bahasa adalah alat komunikasi yang sangat baik untuk menyampaikan sesuatu maksud kepada orang lain. Dengan berbahasa yang baik dan benar serta cara penyampaian yang sopan disertai intonasi yang pas, akan membuat orang lain yang mendengar menjadi paham dan mengerti maksud dan tujuan kita menyampaikan sesuatu. Dengan berkomunikasi yang baik secara tidak langsung akan menunjukkan kepada orang lain bahwa kita mempunyai perilaku yang baik, seperti sopan santun.
Sedangkan sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Hal ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri maupun masyarakat. Sebagai alat kontrol sosial, kegiatan berbahasa dapat memberikan kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita dapat belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis bisa digunakan sebagai salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Dengan membiasakan diri menuangkan rasa kesal dan marah kita ke dalam bentuk tulisan, tentunya dengan gaya tulisan yang masih sopan dan menghindari kata-kata seperti mengumpat. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
Untuk adaptasi sosial sendiri sangat jelas dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena adanya keanekaragaman bahasa atau variasi bahasa. Bilamana kita berhubungan social dengan manusia lainnya. Tentu saja kita memerlukan adaptasi. Ketika kita masuk ke dalam lingkungan orang Jawa yang kebanyakan menggunakan bahasa Jawa, mau tidak mau kita harus dapat menyesuaikan pergaulan dengan bergaya ala kultur Jawa, bukannya malah berbahasa gaul ala orang Jakarta. Adaptasi inilah yang membuat kita bisa dihargai karena adanya menghargai. Setiap daerah mempunyai tata cara bahasanya masing-masing. Dengan pandainya kita menyesuaikan diri akan mempermudah kita masuk ke dalam lingkungan baru di manapun kita berada.
Dalam hal interpretasi diri, bahasa merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang akan disampaikan. Tujuannya interpretasi sendiri adalah untuk meningkatkan pengertian tapi terkadang hal ini menjadi seperti propaganda dan malah dapat mengacaukan pengertian dan membuat kebingungan. Makna yang kompleks dapat timbul sewaktu kita menginterpretasikan diri. Oleh karena itu sangat diperlukan interpretasi diri yang baik agar tidak membuat salah tasfir atau kesalahpahaman dalam menangkap maksud berbahasa itu sendiri.
Dalam hal ekspresi diri pula bahasa dapat sangat berpengaruh. Sebagai contoh nyata saja, ketika sedang marah tanpa kita sadari intonasi kita saat berbahasa bisa sangat tinggi yang menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita memang benar-benar marah tanpa perlu orang tersebut melihat ekspresi kemarahan kita. Begitu pula pada saat bahagia, efek bahasa yang timbul juga menunjukkan kesenangan serta kegembiraan. Sehingga orang yang mendengar sudah pasti tahu bahwa kita sedang bahagia tanpa perlu menyebutkan kata “senang” di dalam percakapan.
Apakah bahasa dapat mempengaruhi perilaku manusia? Dari kesimpulan yang kita peroleh di atas menunjukkan pengaruh-pengaruh yang timbul karena adanya bahasa. Manusia yang selalu berbahasa yang baik dan benar akan terlihat dari perilakunya sehari-hari yang juga sopan, santun serta mengerti di mana harus menggunakan bahasa secara efektif. Sedangkan manusia yang sudah terbentuk dengan terbiasa untuk berbahasa yang buruk, kasar akan menunjukkan bahwa perilakunya yang lebih brutal dan suka seenaknya tanpa memandang dan menghargai orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu sangat disarankan agar sebaiknya kita dapat mempergunakan bahasa yang baik dan benar untuk menunjukkan sisi positif dari diri kita kepada orang lain. Hal ini tentu saja menguntungkan kedua belah pihak. Kita akan dihormati dan orang lain pun akan merasa sangat senang karena dihargai.
1 komentar
bagaimna dengan anggota dpr yang bahasanya sopan dan santun tetapi prilakunya dan tindakannya melebihi preman pasar?
ReplyDelete